Kelebihan Aktifasi Otak Tengah
1. Meningkatkan Kemampuan Mengasihi Orang Lain
Otak tengah yang telah teraktivasi dapat membuat keseimbangan hormon dalam tubuh seseorang menjadi lebih baik. Salah satu fungsi otak tengah adalah mengatur hormon, di mana area yang mendapat pengaruh cukup besar adalah emosi. Seseorang yang otak tengahmya telah diaktifkan mempunyai keseimbangan emosi yang sangat baik dan mampu mengontrol emosinya dengan lebih baik.
2. Meningkatkan Daya Ingat
Meningkatnya daya ingat dapat membuat seseorang mampu belajar banyak dalam tempo yang lebih singkat. Jika dia belajar dengan waktu yang sama dengan orang lain, dia akan mendapat lebih banyak. Peningkatan daya ingat ini berhubungan langsung dengan semakin meluasnya jaringan pada sel otak seseorang.
3. Meningkatkan Kemampuan Inovasi dan Kreativitas
Inovatif adalah mampu menemukan dan menciptakan hal-hal baru. Kemampuan inovasi dan kreatifitas yang tinggi dapat dipergunakan untuk menghasilkan produk/sesuatu yang baru dan juga dapat dipergunakan untuk mencari alternatif pemecahan masalah yang baru.
4. Meningkatkan Konsentrasi
Meningkatnya konsentrasi dapat meningkatkan daya tangkap seseorang. Setelah otak tengahnya teraktivasi, seseorang bisa menangkap hal-hal yang rumit dengan lebih baik dan lebih mudah mengerti atau memahami sesuatu.
5. Meningkatkan Kemampuan Fisik dalam Berolahraga
Otak tengah adalah bagian otak yang mengatur gerakan tubuh. Banyak anak merasakan peningkatan dalam pengontrolan gerakan tubuh setelah otak tengah mereka diaktivasi, terutama ketika berolahraga yang membutuhkan ketelitian tinggi. Manfaatnya bukan hanya dirasakan oleh mereka yang senang berolahrega tetapi juga oleh mereka yang senang dengan tarian dan gerakan tubuh lainnya. Gerakan yang banyak membutuhkan koordinasi mata dengan bagian tubuh yang lain akan banyak sekali ditingkatkan dengan aktifnya otak tengah.
6. Meningkatkan Keseimbangan Otak Kanan dan Otak Kiri
Keuntungan yang paling terasa pada anak-anak yang telah diaktivasi otak tengahnya adalah otak kanan dan otak kiri yang semakin seimbang. Keseimbangan ini akan membuat anak tersebut lebih mudah berhubungan dengan orang lain.
7. Meningkatkan Keseimbangan Hormon
Banyak sekali bagian dari tubuh kita yang diatur oleh hormon. Setiap hormon mempunyai fungsi yang berbeda. Otak tengah yang telah aktif membuat hormon-hormon ini menjadi seimbangdan berfungsi dengan harmonis dan hal ini membuat seseorang bisa menjadi lebih sehat dengan otak tengah yang aktif.
8. Meningakatkan Daya Intuisi
Intuisi adalah kemampuan untuk mendapatkan pengetahuan tanpa masukan atau tanpa menggunakan alasan apapun. Jika kita mendapatkan intuisi kita tidak tahu dari mana asalnya. Otak kanan seringkali dianggap sebagai bagian otak yang bertanggung jawab atas intuisi yang muncul di kepala kita. Otak tengah dapat menggabungkan kemampuan logis otak kiri dan kemampuan intuisi otak kanan menjadi suatu intuisi yang sangat tepat. Seorang anak yang telah diaktifkan otak tengahnya akan mempunyai kemampuan intuisi yang lebih baik. Dengan latihan yang cukup lama dan intensitas yang cukup, ia dapat memprediksi.
9. Manfaat Secara Umum
Setelah otak tengah teraktivasi, masalah mental dapat diminimalisasikan. Oleh sebab itu, seorang anak yang hiperaktif dapat duduk dengan tenang, anak yang terlalu diam menjadi lebih aktif karena anak-anak tersebut telah memiliki otak tengah yang dominan. Hanya orang-orang yang dominan otak tengahnya yang dapat mengontrol otak kanan dan otak kiri sekaligus.
Bahaya Aktifasi Otak Tengah
Psikolog dari Universitas Soegyapranata Semarang, Dr Endang Widyorini, menuturkan bahwa kegiatan dan publikasi aktivasi otak tengah jelas bisa menjerumuskan pemahaman masyarakat, baik orangtua maupun guru, terhadap pemahaman jenius secara ilmiah. Pemahaman ini sudah didukung oleh berbagai penelitian panjang di berbagai bidang ilmu lebih dari seratus tahun.
Publikasi aktivasi otak tengah yang mengklaim dilandasi oleh pengetahuan ilmiah itu sungguh tidak ilmiah karena jauh dari pemahaman tentang jenius itu sendiri.
“Sebenarnya seseorang menjadi jenius tidak bisa dibuat dengan jalan instan seperti itu, dan tidak ada hubungan antara kejeniusan dengan otak tengah,” ujar ketua Program Magister Psikologi Universitas Soegyapranata Semarang ini.
Berkaitan dengan kejeniusan yang ditimbulkan dengan mengaktivasi otak tengah, dalam diskusi orangtua anak gifted (cerdas luar biasa/cerdas istimewa), suatu kelompok orangtua dengan anak-anak yang terdeteksi sebagai anak-anak gifted (cerdas istimewa) menyebutkan, metode aktivasi otak tengah yang tujuannya agar anak menjadi jenius, dilihat dari sudut ilmu apa pun, tidak dapat memberikan dukungan bagi pengembangan penelitian baginya.
Apalagi bila dilihat dari ilmu psikologi yang mengupas tentang anak jenius, juga tidak mungkin bisa memberikan dukungan secara teoritis, terutama tentang orisinalitas eksistensi kejeniusan. Inteligensi luar biasa adalah sebuah hal yang diturunkan, yaitu merupakan natur genetik. Natur genetik ini masih membutuhkan dukungan lingkungan agar si anak bisa menghasilkan prestasi luar biasanya sebagai karya jenius.
Dari sudut pandang ilmu kedokteran, baik ilmu saraf yang mempelajari fungsi otak maupun kedokteran anak yang mempelajari tumbuh kembang anak, jelas kedua cabang ilmu ini juga tidak bisa mendukung secara teoritis. Itu karena klaim aktivasi otak tengah tidak berkorelasi dengan teori dalam keilmuan kedokteran itu.
“Hingga hari ini belum ada satu pun publikasi ilmiah yang menyatakan bahwa aktivasi otak tengah meningkatkan kecerdasan manusia, apalagi meng-upgrade-nya menjadi jenius,” sebut Endang.
Dari sudut ilmu pendidikan, kegiatan aktivasi otak tengah juga menisbikan dan menolak keragaman yang terdapat pada tiap-tiap individu dan bertentangan dengan ragam teori dan kepustakaan ilmiah di bidang tumbuh kembang kognisi manusia (cognitive and learning theories).
Keragaman yang ditentukan oleh potensi dasar seseorang akan memengaruhi gaya belajar, cara berpikir, dan cara menyerap suatu informasi. Dengan prinsip yang ditawarkan oleh kegiatan aktivasi otak tengah, maka secara tidak langsung menjanjikan harapan-harapan palsu terhadap orangtua dan anak didik.
Endang mengatakan, kondisi yang dialami anak-anak apabila terjadi pemaksaan dalam pengaktivasian otak tengah ialah terjadinya awareness, yakni suatu kondisi mental penuh kewaspadaan.
Kondisi awareness yang berlebihan akan membuat seseorang mengalami berbagai gangguan kejiwaan, yakni berupa gejala kecemasan yang ringan sampai yang berat.
“Tentu ini berbahaya. Lagi pula jenius itu bukan sekadar membaca dengan mata tertutup kan?” ucapnya.
Psikolog keluarga dari Kasandra & Associates, Kasandra Putranto MPsi, mengatakan, otak tengah adalah penghubung otak depan dan otak belakang, dan apabila pengaktifan otak tengah ini dihubungkan dengan kejeniusan, maka itu tidak sepenuhnya benar.
“Justru dengan diaktifkan otak tengah, hanya bisa meningkatkan kepekaan anak agar bisa menggunakan indranya lebih kuat. Jadi, itu bukanlah meningkatkan kejeniusan, melainkan meningkatkan kepekaan indrawi,” tuturnya.
Sumber : http://wihans.web.id/aktivasi-otak-tengah-tak-efektif-bikin-anak-jenius
Tidak ada komentar:
Posting Komentar